Bentuk Interaksi Sosial
Interaksi sosial sebagai proses sosial utama mempunyai dua bentuk pokok,
yaitu:
1. interaksi Asosiatif
2. interaksi Disosiatif.
Dua macam
pembedaan ini sebenarnya tidaklah berbeda. Interaksi asosiatif merupakan bentuk
interaksi sosial yang menguatkan ikatan sosial, jadi bersifat mendekatkan atau
positif, sedangkan interaksi disosiatif merupakan bentuk interaksi yang merusak
ikatan sosial, bersifat menjauhkan atau negatif.
Interaksi sosial asosiatif, meliputi berbagai bentuk
kerjasama, akomodasi, dan asimilasi. Interaksi disosiatif meliputi
bentuk-bentuk seperti persaingan/kompetisi, pertikaian/konflik, dan
kontravensi.
- Interaksi Asosiatif
Interaksi asosiatif bersifat menguatkan ikatan sosial,
cenderung continue atau berkelanjutan. Hal itu disebabkan karena hal-hal
berikut:
·
didasarkan kepada kebutuhan yang nyata
·
memperhitungkan efektivitas
·
memperhatikan efisiensi
·
mendasarkan pada kaidah-kaidah atau nilai dan norma
sosial yang berlaku
·
tidak memaksa secara fisik dan mental.
v Macam-macam bentuk interaksi sosial yang bersifat
asosiatif:
1. Kerjasama
Kerjasama dalam konteks interaksi sosial asosiatif adalah
dua atau lebih orang/kelompok melakukan kerjasama untuk mencapai tujuan
tertentu dalam kehidupan bermasyarakat. Proses ini timbul ketika orang-orang
menyadari adanya kepentingan yang sama pada saat bersamaan, dan mempunyai
pengertian bahwa kepentingan yang sama tersebut dapat lebih mudah dicapai
apabila dilakukan bersama-sama.
Ø Beberapa
faktor yang mendorong terjadinya kerjasama berupa:
- menghadapi tantangan bersama,
- menghadapi pekerjaan yang memerlukan tenaga massal,
- melaksanakan upacara keagamaan,
- menghadapi musuh bersama,
- memperoleh keuntungan ekonomi,
- untuk menghindari persaingan bebas, menggalang terjadinya integrasi sosial (keutuhan masyarakat)
Ø Bentuk-bentuk kerjasama
- Bargaining: bentuk kerjasama dimana adanya pertukaran barang atau jasa di antara dua individu/kelompok
- Kooptasi: bentuk kerjasama yang berupa penerimaan unsur baru dalam kepemimpinan dan pengambilan keputusan untuk menghindari kegoncangan stabilitas kelompok
- Koalisi: bentuk kerjasama dimana adanya penggabungan dua kelompok atau lebih yang mempunyai tujuan sama
2. Akomodasi
Akomodasi dapat berarti proses atau keadaan. Sebagai
proses, akomodasi merupakan upaya-upaya menghindarkan, meredakan atau mengakhiri
konflik atau pertikaian. Sebagai keadaan, akomodasi merupakan keadaan di mana
hubungan-hubungan di antara unsur-unsur sosial dalam keselarasan dan
keseimbangan, sehingga warga masyarakat dapat dengan mudah menyesuaikan dirinya
dengan harapan-harapan atau tujuan-tujuan masyarakat.
Gillin dan Gillin menyatakan bahwa akomodasi merupakan
istilah yang dipakai oleh para sosiolog untuk menggambarkan keadaan yang sama
dengan pengertian adaptasi yang digunakan oleh para ahli biologi untuk
menggambarkan proses penyesuaian mahluk hidup dengan lingkungan alam di mana ia
hidup.
Ø Tujuan
akomodasi:
- Untuk mengurangi pertentangan antara orang-orang atau kelompok-kelompok akibat perbedaan faham. Dalam hal ini akomodasi diarahkan untuk memperoleh kesepakatan baru dari faham-faham yang berbeda.
- Untuk mencegah meledaknya pertentangan untuk sementara waktu
- Untuk memungkinkan dilangsungkannya kerjasama di antara individu-individu atau kelompok-kelompok yang karena faktor psikologi atau kebudayaan menjadi terpisah satu dari lainnya
- Mengusahakan peleburan antara kelompok-kelompok yang sebelumnya terpisah
Ø Bentuk-bentuk
akomodasi:
·
Kompromi: pihak yang bertikai saling mengurangi
tuntutan
·
Toleransi: saling menghargai, menghormati, membiarkan
di antara pihak-pihak yang sebenarnya saling berbeda
·
Konsiliasi: usaha yang bersifat kelembagaan untuk
mempertemukan pihak-pihak yang bertikai sehingga dicapai kesepakatan bersama
·
Koersi: keadaan tanpa konflik karena terpaksa; akibat
dari berbedanya secara tajam kedudukan atau kekuatan di antara fihak-fihak yang
berbeda, misalnya antara buruh–majikan, orangtua-anak, pemimpin-pengikut, dan
seterusnya
·
Mediasi: penyelesaian konflik melalui pihak ketiga
yang netral sebagai penasehat
·
Arbitrasi: penyelesaian konflik melalui pihak ketiga
yang berwenang untuk mengambil keputusan penyelesaian
·
Stalemate: perang
dingin, yakni keadaan seimbang tanpa konflik karena yang bertikai memiliki
kekuatan yang seimbang
- Displacement: menghindari konflik dengan mengalihkan perhatian
- Ajudikasi: penyelesaian konflik melalui proses hukum
3. Asimilasi
Asimilasi merupakan proses sosial tingkat lanjut yang
ditandai oleh adanya upaya-upaya mengurangi perbedaan, sikap dan proses-proses
mental di antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok dengan memperhatikan
kepentingan atau tujuan bersama.
Ø Asimilasi
akan terjadi apabila:
- dua kelompok yang berbeda kebudayaan
- individu/warga kelompok saling bertemu dan bergaul intensif dalam waktu yang lama, sehingga
- terjadi kontak kebudayaan (akulturasi) yang memungkinkan dua kelompok yang berbeda itu saling mengadopsi (meminjam) unsur-unsur kebudayaan
- cara hidup dan kebudayaan dua kelompok itu saling menyesuaikan diri sehingga masing-masing mengalami perubahan
- kelompok-kelompok tersebut melebur membentuk kelompok baru dengan cara hidup dan kebudayaan baru yang berbeda dari kelompok asal
Ø Interaksi
sosial yang menghasilkan asimilasi (bersifat pendekatan):
- tidak mengalami hambatan dan pembatasan
- interaksi berlangsung primer
- interaksi berlangsung dengan frekuensi yang tinggi dan dalam keseimbangan
Ø Hal-hal yang
mempermudah asimilasi:
- toleransi
- kesempatan yang seimbang dalam proses ekonomi
- sikap menghargai orang asing dengan segenap kebudayaannya
- sikap terbuka dari golongan yang berkuasa (elite/the rulling class)
- persamaan unsur-unsur kebudayaan
- perkawinan campuran (amalgamasi)
Ø Hal-hal yang
menghambat asimilasi:
- terisolirnya suatu kelompok
- kurangnya pengetahuan terhadap kebudayaan lain
- adanya prasangka terhadap kebudayaan lain
- penilaian bahwa kebudayaan kelompoknya lebih tinggi derajatnya (ethnosentrisme)
- Loyalitas yang berlebihan kepada kelompok bawaan lahirnya (primordialisme)
- in group feeling yang kuat
- perbedaan warna kulit dan ciri-ciri badaniah (ras)
min, saya punya skripsi tema nya interaksi sosial, tujuannya menganalisis bentuk interaksi dan manfaat dari interaksi tersebut. yang saya bingungkan untuk jenis data penelitian saya, karena bentuk interaksi terbagi dari asosiatif dan disosiatif, lalu bagaimana mengidentifikasi di lapangan, sertakan teori/daftar pustaka rujukannya juga ya min,.... mohon bantuannya min. ini blog saya min kalo tertarik baca,, alesoncili.blogspot.com
BalasHapusbalas ya min
Hapus